Prompt #13 Warung Nasi Bude Gimah

Advertisement



Ini kali kedua Mika makan siang di warung nasi Bude Gimah. Dan sepertinya, tempat ini akan menjadi salah satu tempat makan favoritnya. Selain harganya yang murah, enak, bersih, pelayanannya ramah, lokasinyapun bersebelahan dengan tempat kost-nya. Cocok untuk Mika yang baru saja menyandang status baru sebagai seorang mahasiswa semester 1.

“Pecel lele 1 porsi sama es teh manis ya, Bude, nasinya setengah, “ ujar Mika kepada ibu- ibu gemuk berwajah ramah yang sedang menghitung uang kembalian.

“Pake tahu tempe gak, Mbak?” tanya si empunya warung sambil tersenyum.

“Nggak usah, Bude.”

Bude Gimah langsung menuju dapur mempersiapkan pesanan Mika. Sementara Mika mencari bangku di salah satu sudut kosong. Hari ini warung cukup sepi, sepertinya karna jam makan siang sudah lewat.  
Tak berapa lama, Bude Gimah  datang membawakan pesanannya. Sementara beliau membersihkan meja dihadapannya, tiba- tiba Mika menangkap sesosok lelaki tua berbaju biru berdiri di depan pintu tempat Bude Gimah keluar tadi. Lelaki itu hanya diam saja sambil menatap kearah Bude Gimah yang saat ini sedang meletakan pesanan Mika di hadapannya. Mungkin itu suami Bude Gimah, batin Mika.


“Silahkan, Mbak,” ujar Bude Gimah sambil tersenyum.

Suara Bude Gimah membuyarkan lamunan Mika. “I..iya Bude, terima kasih,” ucap Mika sambil mengalihkan pandangannya. Mika memang sudah amat lapar, sehingga langsung saja dia mulai memakan hidangan yang ada di depannya.

Setelah itu, hampir setiap sore, sepulang kuliah, Mika selalu makan di sana. Selama itu pula selalu dilihatnya lelaki tua itu berdiri di depan pintu dapur. Kadang, ketika Mika selesai makan, lelaki itu sudah tidak ada, tapi terkadang lelaki itu masih berdiri disana sampai Mika pergi.

Sampai suatu hari, kira- kira sebulan setelah kali pertama Mika melihatnya, lelaki itu tak lagi terlihat berdiri di depan pintu dapur. Karena penasaran, Mika bertanya pada Bude Gimah perihal lelaki itu.

“Kok tumben suami Bude gak kelihatan?” tanya Mika sambil menyedot es jeruk yang dipesannya.

“Eh..,?” Bude Gimah tampak terkejut dengan pertanyaan Mika. “Maksud Mbak Mika?”

“Lelaki yang biasa berdiri disana, itu suami Bude kan?” tanya Mika sambil menunjuk kearah pintu dapur.

Tampang Bude Gimah semakin kebingungan.

Mika lantas menyapukan pandangannya ke seluruh ruangan sampai dilihatnya sebuah figura yang menempel di sudut ruangan, berisi foto Bude Gimah dan lelaki itu beserta dua orang perempuan yang sepertinya adalah anak mereka. “Lelaki itu loh, itu suami Bude, kan?” tanya Mika sambil menunjuk kearah figura itu.

“i..iya betul Mbak Mika,” ucap Bude Gimah masih dengan nada bingung. “Tapi suami saya kan sudah meninggal, kira- kira seminggu sebelum Mbak Mika tinggal di kosan sebelah.”

“Hah?”

==============================

words: 414/500

Advertisement

Share this:

CONVERSATION

1 komentar:

  1. Uuups tampaknya suami bude Gimah ingin kenalan sama si Mika tuh hehe

    BalasHapus

Silahkan tanya apa saja ya ^^