Review Tempat Wisata Dusun Bambu, Liburan yang Tertunda.

Advertisement

Setelah beberapa kali berniat untuk mengajak Jenna ke tempat wisata di daerah Lembang Bandung, baru libur lebaran kemarin akhirnya kesampaian untuk main kesana, dan pilihan jatuh pada Tempat Wisata Dusun Bambu (thx Rina atas sarannya ^_^). Kami bertiga ditambah Eyangkung dan Eyangutinya Jenna, berangkat jam 7.30 pagi dengan menggunakan mobil Avanza (sombong dikit, tapi merupakan keputusan yang tepat karena ternyata ada medan yang lumayan 'mengerikan' untuk dilalui mobil Yaris.)

Kami memilih jalur lewat Lembang, belakangan baru tahu kalau ternyata lebih dekat langsung lewat Jalan Kolonel Masturi Cimahi (inilah akibat malas mencari lewat google maps). Kami sampai tepat pukul 9 pagi, dan sepertinya tempatnya baru buka. Walaupun begitu, sudah cukup banyak pengunjung yang datang. Alhamdulilah, karena masih pagi, jalanan juga masih sepi dan tidak macet.

Untuk tiket masuk, dikenakan Rp.10.000/orang dan mobil Rp.10.000, sementara anak umur dibawah 3 tahun masih gratis. Setelah parkir di tempat yang dinamakan "Parkir 2", kami naik sebuah mobil van dengan jendela terbuka yang dihias kain warna-warni, mobil itu untuk mengangkut penumpang dari tempat parkir ke area Dusun Bambu yang ternyata cukup jauh. Btw, Jenna suka banget naek mobil ini, "mobil kecil" katanya :D

Mobil angkutan Dusun Bambu

Mobil angkutan menurunkan kami di depan sebuah bangunan yang terdiri dari susunan bumbu yang menjulang tinggi ke atas seperti menara, titik ini rupanya starting point sekaligus tempat angkutan tadi menjemput kita kembali jika sudah selesai berwisata. 

Menara Bambu

Berhubung banyak permainan yang belum buka, jadinya kami foto-foto selfie dulu sampe puassss, sempet nyesel juga,sih, kenapa kita ga punya tongsis ya -_- *langsung nyatet buat beli*. Selain itu kita juga maen ayunan dan main air di sungai yang aernya dinginnn banget.

Foto di Depan Danau
Loket Penukaran Tiket
Baru sekitar jam 10, loket tempat penjualan tiketnya dibuka. Oya, untuk membeli makananan di foodstall dan bermain, kita harus menukarkan uang kita dengan tiket berupa uang-uangan mainan untuk transaksi Dusun Bambu. Ada banyak mainan yang bisa dimainkan disana, kebanyakan untuk anak kecil, sih. Kalo untuk orang-orang gede kayak saya dan papanya Jena, biasanya main kesini  karena ingin nyenengin anak aja, sih, plus nambah background pemandangan baru untuk bahan selfie dan narsis di media sosial, hehe....

Nah, kalo untuk orang yang lebih gede lagi (dibaca: tua) macem Eyangkung dan Eyangutinya Jenna, maen ke tempat kayak gini biasanya nganterin cucu dan anaknya, sementara mereka duduk-duduk santai di pinggir sambil menikmati angin sepoi-sepoi :P





Maen Ayunan
Maen Aer di Sungai


Jenna sendiri disana cuma naek perahu, naek becak mini dan memberi makan kelinci. Soalnya udah keburu kecapekan jalan-jalan. Untuk setiap permainan anak-anak, harganya sekitar Rp.10.000- Rp. 60.000, cukup murah lah, ya (daripada beli kelinci sendiri ga ada yang ngurusin juga, mending ngeluarin duit 15 rebu  buat ngasih makan kelinci, itung-itung sodaqoh ama kelinci juga :D)

Tapi ada satu permainan yang bikin penasaran saya dan papanya Jenna,yaitu,  NAIK BALON UDARA! Tapi apa boleh buat, harganya mahal banget, Rp.178.000/orang untuk 15 menit aja T__T. Kebayang deh, duit segitu bisa buat tiket pulang ke Jakarta naek Travel -_-;

Daftar Harga Permainan Anak-anak

Jenna Maen Kelinci



Naek Becak Mini





Naek Perahu

Untuk harga makanan, karena waktu itu sedang libur lebaran dan pengunjung membludak, sepertinya harganya dinaikan sampai 2x lipat. Awalnya, saya mau beli sosis bakar, tapi jadi urung begitu melihat harganya Rp.25.000/pcs,  padahal menurut saudara yang sudah pernah kesana, biasanya harganya hanya Rp.10.000/pcs (dasar emak2 pelit :p), tapi bukan karena itu saja, antriannya panjang banget! Akhirnya kami cuma jajan tahu gejrot. Sama sih mahalnya, Rp20.000/piring, tapi setidaknya tidak harus mengantri, deh.

Oya, untuk yang mau menginap. Disini juga ada cottage-cottage yang disewakan dengan harga yang lumayan fantastis per-malamnya. Kurang tahu tepatnya berapa, tapi kalau dari info yang saya dapat dari teman, kisarannya sekitar 2.000.000 per kamarnya. Tapi harus booking jauh-jauh hari karena peminatnya lumayan banyak.
Foto di Pinggir Danau


Jenna Ngantuk

Berhubung Jenna sudah sangat mengantuk, akhirnya kami pulang sekitar pk.11.30, ketika itu antrian di pintu gerbang sudah panjang sekali, banyak bis dari luar kota juga. Beruntung, ketika orang baru datang kami sudah pulang sehingga tidak harus menghadapi kerewelan Jenna kalau kelamaan macet. Apalagi kami  memilih jalur pulang lewat Kol. Masturi yang medannya naik turun gunung, jalur yang kami lewati Alhamdulilah lancar, tapi, jalur sebalikinya, wuihh... macet panjang sampai 3 km, baru ngeliat aja udah bikin mulessss.... :v


Macet

Yah, demikianlah sedikit Review Tempat Wisata Dusun Bambu alias celoteh acak-acakan saya mengenai liburan lebaran 2014 kemarin di Bandung. Next, cerita tentang jalan-jalan ke AWC, moga-moga masih dikasih kesempatan dan niat sama Alloh SWT buat ngetiknya :P

Advertisement

Share this:

,

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan tanya apa saja ya ^^