Cara Menggunakan BPJS untuk Melahirkan (Pengalaman Pertama dengan BPJS)

Advertisement

Ceritanya, hari ini saya mau mencoba cara menggunakan BPJS untuk melahirkan. Ini pertama kaliny saya menggunakan BPJS, karena saya berencana melahirkan anak kedua di RS. IMC Bintaro dengan menggunakan fasilitas BPJS, sementara selama ini  kalau saya periksa kandungan kesana belum pernah menggunakan kartu BPJS karena memang harus mengurus rujukan lebih dahulu ke Puskesmas Jombang.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2_K8eyVvRsAhyW4390JnzbxWOn2XJnzp3mC8fY_mgKz1Fe8gHX0ekKYdNl8MKETXifwjL0w0-7tCYHclGPwUo13429Nftm2okcgqArzBrtm-RxW1OyAm2sqyDDNGlhtj8MWZhsTfe9kmI/s1600/IMG_20150401_080631.jpg
Faskes Jombang


Karena itu mumpung hari ini si suami lagi libur, dan memang sudah waktunya juga meriksain si calon bayi, saya berencana untuk mencoba periksa kandungan di Puskesmas Jombang, sekalian meminta rujukan juga untuk Jenna agar bisa di fisioterapi di rumah sakit. Jadi, setelah ijin ke kantor akan datang terlambat, langsung saya berangkat ke sana. Dengan berbekal pengetahuan seadanya hasil baca-baca mengenai cara menggunakan BPJS untuk melahirkan dari internet, saya berangkat dengan berbekal fotokopi kartu BPJS, KTP dan KK.
Antrian di Faskes Jombang
Saya datang jam setengah delapan pagi, agak kesiangan, sih, karena di depan loket BPJS sudah cukup banyak antrian walaupun loketnya masih tutup. FYI, seumur- umur baru kali ini saya masuk ke puskesmas jombang, tempatnya cukup bersih dan semua pengunjungnya harus lepas alas kaki kalau mau masuk.

Tepat jam delapan pagi, loketnya pun dibuka, saya langsung ambil nomor antrian dan dapat nomor 77. Tapi ternyata itu nomor antrian untuk pasien umum, untuk loket BPJS entah kenapa tidak ada nomor antrian. Jadi, langsung pada bergerombol di depan loket, kebanyakan ibu-ibu, sama-sama hamil pula. Hadeuh, alamat lama nih, pikir saya. Singkat kata dan cerita, setelah bersimbah keringat dan saling dorong sesama ibu hamil, tiba giliran saya di depan loket, ternyata cukup menyerahkan fotokopi kartu BPJS saja, tidak usah pakai embel-embel lain. Setelah itu si petugasnya langsung ngasih nomor antrian untuk klinik yang dituju.
Fotokopi Kartu BPJS dan KTP

Saya dapat nomor 9, sementara Jenna dapat nomor 7. Lumayanlah, pikir saya. Karena bayangan awal saya bakal dapet nomor puluhan mengingat yang datang sudah cukup banyak.

Lalu kami bertiga pergi di ruang tunggu dan ternyata kliniknya juga baru buka. Satu jam kemudian, yang dipanggil masih nomor 5 sementara udara disana mulai memanas karena emang nggak ada AC-nya. Jenna mulai gelisah, jadi saya suruh dia pergi ke klinik anak duluan saja sama si suami sementara saya menunggu antrian sendiri. Dua jam kemudian, antrian merayap ke nomor 7. Subahanalloh, satu pasien aja lama bener, ya, di dalam ngapain aja, pikir saya gemas.

Tepat jam 10.30, akhirnya tiba giliran saya. Tepat setelah Jenna juga selesai diperiksa. Jadilah kami bertiga masuk semua ke ruang bidan yang ternyata di dalamnya pun udaranya lebih pengap karena AC-nya mati.  Seperti biasa, berat badan saya ditimbang, diukur tekanan darahnya dan ditanya pertanyaan standar mengenai riwayat melahirkan sebelumnya. Setelah itu giliran si jabang bayi diperiksa. Alhamdulilah, usia kandungan 30 weeks dan denyut jantung dan semuanya normal (ini yang jadi concern saya mengingat riwayat sebelumnya yang bermasalah di denyut jantung).

Ternyata yang ,membuat lama adalah, mereka mencatat satu persatu secara manual riwayat, keluhan, dll yang dialami oleh pasien. Jadi, semakin banyak keluhannya ya sepertinya akan semakin lama (gak tau juga apa nulisnya yang lama, soalnya sepertinya kalao di RS dicatat juga tapi mungkin tidak detail).

Dari situ juga dapat informasi bahwa nanti saya baru akan diberi rujukan RS jika usia kandungan sudah 36 weeks untuk bisa melahirkan di RS. Karena, sebagaimana informasi yang sebelumnya saya dapatkan dari dokter kandungan di RS. IMC Bintaro, pengguna BPJS dengan riwayat kehamilan operasi caesar memang pasti akan dirujuk ke RS karena puskesmas tidak mau mengambil resiko. Nanti disana bisa saja kita melahirkan secara normal. Namun, kalau info dari bidan sini, sih, biasanya RS juga tidak mau ambil resiko, jadi biasanya pasti akan dilakukan operasi caesar lagi. Walaupun info yang saya dapat dari dokter kandungan sana tidak begitu, kalau memang memungkinkan lahir normal yang akan diusahakan normal.

Setelah itu saya diresepkan vitamin berupa asam folat, kalsium dan penambah darah. Yang bisa diambil di apotik sebelah klinik sebelum kami pulang. Semuanya gratis.

Oya, untuk Jenna, dapat info dari perawatnya, ternyata walapun sudah dapat rujukan untuk fisioterapi, tapi kalau dilakukan di RS swasta yang tidak meng-cover fisioterapi, ya tetap harus bayar. Atau, ada RS swasta tertentu yang tidak meng-cover fisioterapi secara penuh jadi kita bayar setengahnya. Jadi memang harus pro-aktif nanya dulu ke RS swasta yang dituju, apakah meng-cover perawatan yang kita inginkan. Kecuali kalau fisioterapi-nya dilakukan di RSUD, baru bisa full gratis.

Begitulah pengalaman pertama saya menggunakan BPJS di faskes 1 Puskesmas Jombang. Ternyata cara menggunakan BPJS untuk melahirkan cukup mudahBerarti langkah selanjutnya tinggal cari info lebih lanjut menyenai pemakaian BPJS di RS IMC bintaro. Karena selama ini kalau kesana cuma periksa-periksa aja, gak pernah nanya prosedur penggunaannya, apa saja yang ditanggung dan bagaimana jika ingin pindah kelas.


Baca juga: Pengalaman Melahirkan dengan BPJS di RS IMC Bintaro



Advertisement

Share this:

,

CONVERSATION

4 komentar:

  1. Halo bunda, salam kenal ya. Boleh tanya2 ya bun, bpjs bunda memang faskes 1 yg tercetak di kartu BPJSnya Puskesmas Jombang ya? Terus apa memang dari awal bunda mau persalinan normal di RS dgn BPJS? Karena setau aku kalo mau persalinan pake bpjs di RS yg di rujuk hanya yg Caesar, sdgkn yg normal bisa di puskesmas/klinik faskes 1 yg tertera di kartu BPJS. Mohon infonya ya bun. Terima Kasih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya salam kenal juga bun.

      iya di kartunya puskesmas jombang. awalnya mau melahirkan normal di rs.

      itu sudah prosedur dr bpjsnya bun, kalau lahiran pertama kita operasi, maka melahirkan keduA juga harus di RS dengan di dampingi dokter (normal ataupun cesar), atau kalau ada indikasi lain pada kehamilannya yg butuh dampingan dokter pasti akan di rujuk kok.

      Hapus
  2. Iya bun, saya juga dulu waktu hamil sempet nyesel ga buru2 bikin bpjs. Jadi waktu sesar harus bayar gede hihihi 😂

    BalasHapus

Silahkan tanya apa saja ya ^^